Salvabrani.com Jakarta Apa arti dari interaksi sosial? Memahami pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal-balik antara individu atau kelompok. Interaksi sosial adalah harus melibatkan dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Pengertian interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia,” dijelaskan seorang peneliti dan penulis buku-buku tentang penelitian dan pendidikan, DR. Basrowi, M.Pd.
Bentuk interaksi sosial dijelaskan, tidak hanya bersifat kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya. Dalam modul berjudul Interaksi Sosial oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., ada bentuk interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Apa perbedaan keduanya? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang interaksi sosial, pengertian interaksi sosial menurut para ahli, bentuk-bentuk interaksi sosial, dan faktor pendorong interaksi sosial, Selasa (14/3/2022).
Pengertian Interaksi Sosial
Memahami pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal-balik antara individu atau kelompok. Pengertian interaksi sosial adalah individu satu dengan lainnya harus saling merespon, apabila hanya satu pihak maka ini bukan interaksi sosial.
Dalam elektronik modul berjudul Sosiologi Kelas X: Interaksi Sosial yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan pengertian interaksi sosial, harus memenuhi hal-hal seperti:
– Interaksi sosial adalah harus melibatkan lebih dari satu orang.
– Interaksi sosial adalah harus terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial.
– Interaksi sosial adalah harus memiliki tujuan yang jelas.
– Interaksi sosial adalah harus ada dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bagaimana para ahli memahami pengertian interaksi sosial tersebut?
1. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Walgito
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain. Dalam interaksi sosial, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya. Ini pada akhirnya menghasilkan hubungan timbal balik.
2. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Sarwono dan Meinarno
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling memengaruhi antar individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain.
3. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Gillin dan Gillin
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompokkelompok manusia maupun antara orang perorangtan dengan kelompok manusia.
4. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Herbert Blumer
Pengertian interaksi sosial adalah adalah proses yang ada pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
5. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Basrowi
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerjasama, tetapi juga berbentuk tindakan, persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
6. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Partowisastro
Pengertian interaksi sosial adalah relasi sosial yang berfungsi menjalin berbagai jenis relasi sosial yang dinamis, baik relasi itu berbentuk antar individu, kelompok dengan kelompok, atau individu dengan kelompok.
7. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Soekanto
Pengertian interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.
8. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Gerungan
Pengertian interaksi sosial adalah proses individu satu dapat menyesuaikan diri secara autoplastis kepada individu yang lain, dimana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain. Individu yang satu dapat juga menyesuaikan diri secara aloplastis dengan individu lain, dimana individu yang lain itulah yang dipengaruhi oleh dirinya yang pertama.
Bentuk Interaksi Sosial
Ada dua bentuk interaksi sosial yang perlu dipahami. Dalam modul berjudul Interaksi Sosial oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., ada bentuk interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Ini penjelasannya:
Interaksi Sosial Asosiatif:
1. Kerja Sama
Kerja sama adalah usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan merusak (destruktif).
Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah tawuran antarpelajar.
Bentuk-bentuk lain dari kerja sama, yaitu
– Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih
– Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
– Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
– Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu atau kelompok yang saling bertentangan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah:
– Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah.
– Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan untuk mencapai penyelesaian konflik.
– Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil keputusan guna menyelesaikan konflik.
– Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan konflik, tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.
– Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan bersama.
– Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.
– Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.
– Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
4. Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli.
Interaksi Sosial Disosiatif:
1. Persaingan (Competition)
Persaingan adaalah proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan.
2. Kontravensi
Kontravensi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.
3. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
4. Konflik
Konflik adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.